top of page

Detik-detik Mengerikan Yeti Airlines Jatuh

Writer: ashefa griya pusakaashefa griya pusaka

Jakarta - Dunia penerbangan digemparkan dengan jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Nepal, padahal cuaca pada saat itu sedang cerah. Flightradar24 pun 'merekam' perjalanan burung besi itu sebelum akhirnya menukik ke daratan.

Flightradar24 adalah layanan informasi berupa pelacakan penerbangan global secara realtime, mulai dari tempat asal, lokasi tujuan, jalur penerbangan, jenis pesawat, posisi, ketinggian, arah, hingga soal kecepatan pesawat.


Yeti Airlines jatuh di dekat Bandara Internasional Pokhara, Nepal, pada Minggu (15/1) waktu setempat. Pesawat berjenis ATR 75-500 yang terdaftar 9N-ANC itu terbang dari Kathmandu ke Pokhara.



Naasnya saat akan mencapai lokasi tujuan, Yeti Airlines diduga mengalami stall atau kehilangan daya angkat dan menukik tajam ke tanah. Padahal sebelumnya, tak ada laporan keanehan terkait gangguan pesawat. Sebaliknya, semua tampak baik-baik saja.



"Pegunungan bersih dan jarak pandang bagus. Ada angin sepoi-sepoi dan tidak ada masalah dengan cuaca," ucapnya Anun Joshi, pengawas menara kontrol.


Flightradar24 menuturkan Yeti Airlines lepas landas dari Kathmandu pada pukul 04:47 UTC. Penerima Flightradar24 mengumpulkan data posisi dari pesawat hingga pukul 5:05 UTC.


Disebutkan bahwa sinyal terakhir yang diterima dari pesawat tersebut pada pukul 5:12 UTC di ketinggian 2875 ft AMSL. Sedangkan, ketinggian Bandara Pokhara sekitar 2700 kaki AMSL.


"Sepanjang penerbangan, transponder pada 9N-ANC mengirimkan data ketinggian dan kecepatan yang salah. Perubahan ketinggian yang cepat yang ditunjukkan pada grafik di atas (seperti yang dicatat oleh warna yang berbeda di jalur) menunjukkan nilai yang salah tersebut," kata Flightradar24.



Flightradar24 mengungkap perjalanan Yeti Airlines lepas landas dari Kathmandu sampai akhirnya jatuh di dekat Pokhara, Nepal. Foto: Flightradar24


Lebih lanjut, Flightradar24 mengungkapkan, penerbangan Yeti Airlines itu berhenti mengirimkan data posisi tujuh menit sebelum data terakhir dari pesawat diterima. Flightradar24 mengatakan pesawat masih mengirikam data ketinggian, kecepatan, dan perpanjangan Mode S hingga pukul 5:12 UTC.


Flightradar24 juga mengunduh dan memproses data ADS-B granular (beberapa frame per detik) untuk lebih memahami data penerbangan.


"Menggunakan data historis dari pesawat serupa lainnya yang mengoperasikan rute yang sama selama beberapa minggu terakhir dan pengaturan "MCP alt" yang diterima untuk penerbangan ini, kami telah menghapus data ketinggian yang salah untuk menunjukkan gambaran jalur penerbangan yang lebih jelas," pungkasnya.



 
 
 

Comments


Berita terkini dan terupdate

©2022 by Portal Berita Terkini

bottom of page